Senin, 07 Juni 2010

SEJARAH SISTEM POLITIK INDONESIA

SEJARAH SISTEM POLITIK INDONESIA


Sejarah Sistem Politik Indonesia bisa dilihat dari proses politik yang terjadi di dalamnya. Namun dalam menguraikannya tidak cukup sekedar melihat sejarah Bangsa Indonesia tapi diperlukan analisis sistem agar lebih efektif. Dalam proses politik biasanya di dalamnya terdapat interaksi fungsional yaitu proses aliran yang berputar menjaga eksistensinya. Sistem politik merupakan sistem yang terbuka, karena sistem ini dikelilingi oleh lingkungan yang memiliki tantangan dan tekanan.
Dalam melakukan analisis sistem bisa dengan pendekatan satu segi pandangan saja seperti dari sistem kepartaian, tetapi juga tidak bisa dilihat dari pendekatan tradisional dengan melakukan proyeksi sejarah yang hanya berupa pemotretan sekilas. Pendekatan yang harus dilakukan dengan pendekatan integratif yaitu pendekatan sistem, pelaku-saranan-tujuan dan pengambilan keputusan
Proses politik mengisyaratkan harus adanya kapabilitas sistem. Kapabilitas sistem adalah kemampuan sistem untuk menghadapi kenyataan dan tantangan. Pandangan mengenai keberhasilan dalam menghadapi tantangan ini berbeda diantara para pakar politik. Ahli politik zaman klasik seperti Aristoteles dan Plato dan diikuti oleh teoritisi liberal abad ke-18 dan 19 melihat prestasi politik dikuru dari sudut moral. Sedangkan pada masa modern sekarang ahli politik melihatnya dari tingkat prestasi (performance level) yaitu seberapa besar pengaruh lingkungan dalam masyarakat, lingkungan luar masyarakat dan lingkungan internasional.
Pengaruh ini akan memunculkan perubahan politik. Adapun pelaku perubahan politik bisa dari elit politik, atau dari kelompok infrastruktur politik dan dari lingkungan internasional.
Perubahan ini besaran maupun isi aliran berupa input dan output. Proes mengkonversi input menjadi output dilakukan oleh penjaga gawang (gatekeeper).
Terdapat 5 kapabilitas yang menjadi penilaian prestasi sebuah sistem politik :
1. Kapabilitas Ekstraktif, yaitu kemampuan Sumber daya alam dan sumber daya manusia. Kemampuan SDA biasanya masih bersifat potensial sampai kemudian digunakan secara maksimal oleh pemerintah. Seperti pengelolaan minyak tanah, pertambangan yang ketika datang para penanam modal domestik itu akan memberikan pemasukan bagi pemerintah berupa pajak. Pajak inilah yang kemudian menghidupkan negara.
2. Kapabilitas Distributif. SDA yang dimiliki oleh masyarakat dan negara diolah sedemikian rupa untuk dapat didistribusikan secara merata, misalkan seperti sembako yang diharuskan dapat merata distribusinya keseluruh masyarakat. Demikian pula dengan pajak sebagai pemasukan negara itu harus kembali didistribusikan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah.
3. Kapabilitas Regulatif (pengaturan). Dalam menyelenggaran pengawasan tingkah laku individu dan kelompok maka dibutuhkan adanya pengaturan. Regulasi individu sering memunculkan benturan pendapat. Seperti ketika pemerintah membutuhkan maka kemudian regulasi diperketat, hal ini mengakibatkan keterlibatan masyarakat terkekang.
4. kapabilitas simbolik, artinya kemampuan pemerintah dalam berkreasi dan secara selektif membuat kebijakan yang akan diterima oleh rakyat. Semakin diterima kebijakan yang dibuat pemerintah maka semakin baik kapabilitas simbolik sistem.
5. kapabilitas responsif, dalam proses politik terdapat hubungan antara input dan output, output berupa kebijakan pemerintah sejauh mana dipengaruhi oleh masukan atau adanya partisipasi masyarakat sebagai inputnya akan menjadi ukuran kapabilitas responsif.
6. kapabilitas dalam negeri dan internasional. Sebuah negara tidak bisa sendirian hidup dalam dunia yang mengglobal saat ini, bahkan sekarang banyak negara yang memiliki kapabilitas ekstraktif berupa perdagangan internasional. Minimal dalam kapabilitas internasional ini negara kaya atau berkuasa (superpower) memberikan hibah (grants) dan pinjaman (loan) kepada negara-negara berkembang.
Ada satu pendekatan lagi yang dibutuhkan dalam melihat proses politik yaitu pendekatan pembangunan, yang terdiri dari 2 hal:
a. Pembangunan politik masyarakat berupa mobilisasi, partisipasi atau pertengahan. Gaya agregasi kepentingan masyarakat ini bisa dilakukans ecara tawaran pragmatik seperti yang digunakan di AS atau pengejaran nilai yang absolut seperti di Uni Sovyet atau tradisionalistik.
b. Pembangunan politik pemerintah berupa stabilitas politik
PROSES POLITIK DI INDONESIA
Sejarah Sistem politik Indonesia dilihat dari proses politiknya bisa dilihat dari masa-masa berikut ini:
- Masa prakolonial
- Masa kolonial (penjajahan)
- Masa Demokrasi Liberal
- Masa Demokrasi terpimpin
- Masa Demokrasi Pancasila
- Masa Reformasi
Masing-masing masa tersebut kemudian dianalisis secara sistematis dari aspek :
· Penyaluran tuntutan
· Pemeliharaan nilai
· Kapabilitas
· Integrasi vertikal
· Integrasi horizontal
· Gaya politik
· Kepemimpinan
· Partisipasi massa
· Keterlibatan militer
· Aparat negara
· Stabilitas

PERGAULAN BEBAS

PERGAULAN BEBAS


Remaja adalah bibit unggul yang akan meneruskan cita-cita perjuangan bangsa,bagaimana para remaja sekarang ini agar supaya bisa meneruskan perjuangan bangsa yang akan dating.baik dan buruknya remaja di tentukan oleh dua hal,yaitu factor lingkungan dan orang tua,kenapa saya sebut demikian,factor lingkungan sangatlah berpengaruh bagi si remaja itu,lingkungan yang baik dapat membiasakan si remaja untuk senantiasa berbuat baik,meskipun pada kenyataannya banyak remaja yang lahir dari keluarga yang baik-baik,tetapi apabila factor lingkungan tersebut tidak mendukung si remaja untuk senantiasa melakukan hal yang baik-baik,maka buruk pula tingkah laku si remaja tersebut,banyak factor yang mempengaruhi si remaja untuk melakukan hal – hal yang baru,hal yang seharusnya tidak dia lakukan sebelum waktunya,sebut saja pergaulan bebas di kelalangan remaja saat ini,yaitu sex.banyak remaja yang baru berusia 15-20,sudah mengenal sex dan bahkan sudah pernah melakukan hal tersebut,di karenakan factor lingkungan yang membuat si remaja melakukan sex sebelum waktunya.faktor yang kedua adalah kurangnya bimbingan yang di berikan orang tua kepada si anak untuk tidak melakukan pergaulanan bebas dikarenakan kurangnya pendidikan agama,karena pendidikan agama dapat membentengi si remaja untuk tidak melakukan apa yang seharusnya tidak ia lakukan.terkadang orang tua tidak memperhatikan anaknya,bergaulan dengan siapa dan apa yang dia lakukan di luar rumah,hal ini banyak terjadi pada orang tua yang si buk dengan pekerjaannya,mereka tidak bisa memonitor si anak,si anak hanya di berikan fasilitas dan memberikan pendidikan umum tanpa memberikan pendidikan agama yang kurang.itulah dari sedikit contoh pergaulan bebas yang di lakukan remaja pada saat sekarang ini.bagai mana para orang tua menyingkapi pola pergaulan anak-anaknya sekarang ini.yang pertama peran penting orang tuanya sendiri,selalu memonitor perkembangan anak dan memperhatikan si anak bermain dengan siapa dan apa yang dia lakukan di sekolah terlebih-lebih di luar rumah,jangan hanya memberikan pendidikan formal yang baik tanpa di barengi dengan pendidikan agama yang baik pula.satu hal yang harus para orang tua ketahui jangan pernah melakukan hal-hal kekerasan pada anak,dikarenakan dapat membuat si anak lebih nekat untuk melakukan hal-hal yang sangat buruk.

PACARAN WAKTU SMA

PACARAN WAKTU SMA


SMA adalah dimana saat-saat sedih dan senang tercampur semua,kenapa saya bilang demikian,karena saya merasakannya,sedih karena harus bangun pagi dan selelu memasukan baju dan memakai sepatu hitam,bagi anak SMA saat itu sangatlah hal yang paling menyebalkan bisa di bilang “cupu”…hahahahh.waktu SMA merupakan waktu dimana masa akil baligh atau puber,saat-saat itu lah baik laki maupun perempuan sangatlah ingin selalu tampil menarik dan unggul dari yang lainnya.bagi laki-laki pada saat saya SMA mempunyai banyak cwe adalah sebuah kebanggan tersendiri,karena tidak semua laki-laki se usia saya punya banyak banyak cwe,dan begitu pula dengan cwe.waktu SMA saya sering menghabiskan waktu dengan ikut eskul futsal,dengan ikut eskul futsal di sekolah ku,aku bisa banyak teman,baik cwe maupun cwo,hal itu lah yang membuat aku berminat ikut eskul futsal,singkat cerita setelah hamper 1 bulan aku ikut eskul futsal,lumayan banyak cwe yang meminta no hp ku,lumayan lahhh…..dari pada diam saja bagai kodok dalam tempurung.saat itu pula aku mulai memberanikan diri untuk pacaran,tetapi saya pacaran bukan untuk sok-sokan di hadapan teman-teman,melainkan untuk menambah semangat ku dalam belajar dan latihan futsal.dan hal yang paling menyenangkan bagi ku,saat bisa berkumpul bersama teman-teman ku,sayangnya pas aku lulus nongkrong atau kumpul-kumpul sudah tidak bisa lagi dikarenakan kesibukan masing.Hal ini tidak akan pernah ku lupakan.

KERUSAKAN ALAM YANG TERJADI DI INDONESIA

KERUSAKAN ALAM YANG TERJADI DI INDONESIA



Penomena alam yang terjadi di Indonesia bukan hal yang tabu lagi terjadi di Indonesia,banyak kejadian alam yang melanda Indonesia,mulai dari tsunami,banjir,angina putting beliung sampai banjir yang terjadi dimana-mana.Kenapa semua ini bisa terjadi sekarang ini,dahulu waktu saya kecil saya tidak pernah mendengar adanya fenomena yang sedemikian itu.Apa penyebabnya dan siapa yang harus di salahkan dari kejadian ini.tsunami yang melanda aceh dan sekitarnya adalah bencana alam yang paling menakutkan dan paling banyak menelan korban ,baik korban jiwa maupun materil,rusaknya aceh waktu itu bukan hanya membawa derita bagi rakyat aceh,tetapi membawa kesedihan manusia di dunia,khususnya Indonesia,banayak orang yang simpati dengan rakyat aceh,biarlah semua itu menjadi pelajaran bahwa kita ini harus saling tolong menolong meskipun yang kita tolong bukan saudara kandung kita sendiri,tetapi saudara se bangsa dan se tanah air.Banjir bagi masyarakat ibu kota Jakarta adalah hal yang biasa,di karenakan hamper setiap tahun Jakarta selalu di landa banjir,tetapi hal tersebut sangatlah memalukan,Jakarta yang terkenal sebagai ibu kota dari Indonesia,kenapa hal ini bisa terjadi,apakah pemerintah setempat tidak bisa menanggulangi banjir yang sering terjadi atau pemerintah setempat tidak melakukan apa-apa????saya yang tinggal di bogor sangat bersyukur tidak mengalami banjir.

HAMPIR SAJA MASUK KE LEMBAH HITAM

HAMPIR SAJA MASUK KE LEMBAH HITAM


Awal aku masuk kuliah,sangatlah membosankan karena aku harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru,hari demi hari ku lalui,satu persatu aku mulai bisa punya teman dari mulai yang tengil sampai yang biasa-biasa aja,tepatnya pada aku mulai memasuki semester 2,aku berkenalan dengan seorang di stasiun dekat kampus ku,awalnya orang itu baik pada ku,setiap hari aku bermain dengannya dan ternyata dia membawa ku pada pergaulan yang sanat mengerikan,bayangka saja aku hamper nsuk sebuah organisasi yang sangat di benci oleh banyak orang khususnya polisi,organisasi ini sangat bertolak belakang dengan norma-norma yang ada di Indonesia,organisasi ini menganjurkan agar anggotanya tidak mengakui adanya pancasila dan melarang keras untuk taat pada orang yang lebih tua,organisasi ini adalah pecahan dari NII (Negara Islam Indonesia) pada suatu saat aku di bawa ke sebuah tempat yang tidak aku ketahui,aku mawu di baiat untuk pindak keawrganegaraan dari Indonesia ke Negara Islam Indonesia,untungnya saja pendidikan agama yang cukup yang di berikan kedua orang tua ku yang dapat memberikan ku kekuatan untuk tidak mengikuti ajaran tersebut.aku pun lari dari tempat itu.sebuah pengalaman yang sanat berharga bagi diri ku,yang mana dalam kita bergaulan harus waspada dan hati.

CITA-CITA KU WAKTU KECIL

CITA-CITA KU WAKTU KECIL

Sepak bola adalah olahraga yang paling familiar di muka bumi,semua orang tau.aq di lahirkan memang bukan dari keluarga pemain sepak bola,tapi cita-cita ku ingin sekali menjadi pemain sepak bola,kenapa waktu kecil aku memilih cita-cita ku ingin menjadi pemain sepak bola,kakek ku fans berat PERSIB BANDUNG,dia menyuruh agar aku menjadi pemain sepak bola di team persib bandung.Sejak SD aku sudah mengenal sepak bola dan sejak SD pun aku sudah bermain sepak bola meskipun hanya di lingkungan tempat tinggal ku,setelah aku lulus SD,aku di masukan oleh kakek ku pada sebuah sekolah sepak bola yang ada di daerah bandung,waktu demi waktu pun membawa aku menjadi lebih di kenal oleh banyak orang dan membuat aku bangga dan senang,setiap tournament sepak bola aku selalu ikut dan sering menjadi buah bibir masyarakat.Aku pun mulai masuk SMA yang berada di kota bogor,di situlah aku sudah mulai tidak disiplin,aku mengenal cwe dan rokok,pergaulan yang keras membawa dampak yang buruk pada karir aku yang bercita-cita ingin menjadi pemain sepak bola,permainan sepak bola ku pun sudah tak se bagus waktu aku SMP.aku mencoba menjauhkan pergaulan yang sangat keras,tapi hendak mau di kata,tuhan tak mengijinkan aku untuk menjadi seorang pemain sepak bola.setelah lulus SMA aku mulai melanjutkan pendidikan di salh satu universitas yang ada di bilangan Jakarta.

BOJONGGEDE

BOJONGGEDE


Bojonggede adalah salah satu kecamatan yang ada di kab. Bogor,kecamatan terbesar yang ada di kab.bogor ini memiliki beberapa desa,salah satunya adalah desa bojonggede,di situ lah saya tinggal,banayak penduduknya yang bermata pencaharian sebagai penjualan dodol dan menjadi tukang cukur rambut.banyaknya penduduk yang mendiami bojonggede dan banyaknya hal-hal yang terjadi disini.banayak orang lain mengenal bojonggede adalah suatu tempat yang penduduknya masih sangat minim dalam urusan pendidikan formal,tetapi pada kenyataannya hal itu tidak lah semua benar.semakin berubahnya waktu berubah pula pola piker masyarakatnya.banyak masyarakat asli bojonggede yang menjadi dosen di slah satu perguruan terkenal di Indonesia,sebut saja ITB.masyrakat bojonggede yang hampir 98% memeluk agama islam,masyarakatnya sangat fanatic dengan segala hal yang berkaitan dengan islam.banyak hal yang terjadi di bojonggede yaitu pada tahun 2002,membakar gereja yang berdiri tanpa ijin oleh pihak setempat dan membuat berang masyarakatnya,terjadilah pembakaran gereja tersebut.tetapi bojonggede yang sekarang dengan yang dulu sudah berbeda,bojonggede yang sekarang ini sudah sangat lah maju di segala bidang,baik pendidikan,lapangan kerja dll.Banyak sekolah yang berdiri,dari mulai taman kanak sampai dengan SMA/SMK berdiri di bojonggede,banayaknya perumahan-perumahan yang berdiri di bojonggede semakin menambah jumlah penduduk di bojonggede ini dan bertambah pula keragaman penduduk yang mendiami bojonggede, satu hal yang identik dengan bojonggede ialah sangat panatik dengan agama.

Minggu, 06 Juni 2010

berusaha buwat maju ke depan

Berusaha buwat maju ke depan


Rendi namanya,seorang anak muda yang sedang mencari jati diri dan ingin merubah keadaan hidupnya menjadi lebih baik.mulai dari membantu orang tuanya,belajar yang giat dan belajar ilmu agama.sejak SD rendi sudah membantu orang tuanya untuk biaya hidup dan biaya ia sekolah,mulai dari membantu bapaknya yang hanya seorang petani miskin yang hidup hanya cukup untuk makan,dan ibunya seorang pembantu rumah tangga,untuk membatu kedua orang tuanya rendi pun bekerja pada sebuah pabrik kerupuk yang tidak jauh dari rumahnya,selesai pulang sekolah rendi langsung pergi ke pabrik kerupuk,penghasilan rendi hanya ckup untuk bayar spp sebesar 20/bulan,semua itu dia lakukan hanya untuk menggapai cita-citanya menjadi orang yang sukses dan bisa menyenangkan kedua orang tuanya,ini pun dia lakukan sampai ia sma,rasa capek,malu dia kubur dalam-dalam hanya untuk menggapai cita-citanya,saat ini rendi sudah kelas 2 sma rasa malunya pun mulai ada,karma kebanyakan anak seusianya suadah mempunyai pacar,terlintas di pikiran rendi ingin mempunya seorang pacar,dan mulai saat itu rendi merubah penampilanya.ada cwe yang rendi suka sinta namanya,hari demi hari pun rendi lewati,tapi belum juga rendi berkenalan dengan sinta,hingga akhirnya rendi memberanikan diri tuk kenalan langsung dengan sinta,pagi itu sangat cerah secerah hati rendi yang ingin berkenalan langsung dengan sinta,dengan perasaan yang tekut rendi kenalan dengan sinta.”sintaaa” rendi memanggil,”ya kenap”jawab sinta dengan nada yang kaget,”gx..koq..gw cma mawu kenalan sama km ajaa..blehh kann???” jawab sinta”boleh-boleh aja koq,mangnya kamu siapa”Tanya sinta,”gw rendi anak kelas 2,km sinta kan???” ya aq sinta” akhirnya dengan nyali yang cukup besar rendi bias kenal dengan cwe yang dia suka,hati rendi pun senang sekali bias kenal dengan sinta,hari demi hari,minggu demi minggu dan bulan demi bulanpun rendi mulai dekat dengan sinta,hingga suatu saat rendi mengungkapkan perasaan hatinya kepada sinta.”sintaa”rendi memanggil “ada apa rendi”jawab sinta,”gw Cuma mawu bilangg kalu gw suka sama km,km mawu gx jadi pacar aq???”sinta pun kaget dengan perkataan rendi,”dengan perasaan gx enak sinta langsung menjawab pertanyaan rendi,”rendi maafin aq yaa,kalau aq gx bias jdi cwo kamu”rendi langsung bertanya”kenapa gx mawu???”.”aq dah punya cwo..maaf ya”dengan lapang dada dan muka yang sedikit pucat rendi bilang”ywdahhh gx pha”1 bulan rendi menahan sakit hatinya di tambah dengan sering lihatnya sinta dengan cwonya

berusaha buwat maju ke depan

Berusaha buwat maju ke depan


Rendi namanya,seorang anak muda yang sedang mencari jati diri dan ingin merubah keadaan hidupnya menjadi lebih baik.mulai dari membantu orang tuanya,belajar yang giat dan belajar ilmu agama.sejak SD rendi sudah membantu orang tuanya untuk biaya hidup dan biaya ia sekolah,mulai dari membantu bapaknya yang hanya seorang petani miskin yang hidup hanya cukup untuk makan,dan ibunya seorang pembantu rumah tangga,untuk membatu kedua orang tuanya rendi pun bekerja pada sebuah pabrik kerupuk yang tidak jauh dari rumahnya,selesai pulang sekolah rendi langsung pergi ke pabrik kerupuk,penghasilan rendi hanya ckup untuk bayar spp sebesar 20/bulan,semua itu dia lakukan hanya untuk menggapai cita-citanya menjadi orang yang sukses dan bisa menyenangkan kedua orang tuanya,ini pun dia lakukan sampai ia sma,rasa capek,malu dia kubur dalam-dalam hanya untuk menggapai cita-citanya,saat ini rendi sudah kelas 2 sma rasa malunya pun mulai ada,karma kebanyakan anak seusianya suadah mempunyai pacar,terlintas di pikiran rendi ingin mempunya seorang pacar,dan mulai saat itu rendi merubah penampilanya.ada cwe yang rendi suka sinta namanya,hari demi hari pun rendi lewati,tapi belum juga rendi berkenalan dengan sinta,hingga akhirnya rendi memberanikan diri tuk kenalan langsung dengan sinta,pagi itu sangat cerah secerah hati rendi yang ingin berkenalan langsung dengan sinta,dengan perasaan yang tekut rendi kenalan dengan sinta.”sintaaa” rendi memanggil,”ya kenap”jawab sinta dengan nada yang kaget,”gx..koq..gw cma mawu kenalan sama km ajaa..blehh kann???” jawab sinta”boleh-boleh aja koq,mangnya kamu siapa”Tanya sinta,”gw rendi anak kelas 2,km sinta kan???” ya aq sinta” akhirnya dengan nyali yang cukup besar rendi bias kenal dengan cwe yang dia suka,hati rendi pun senang sekali bias kenal dengan sinta,hari demi hari,minggu demi minggu dan bulan demi bulanpun rendi mulai dekat dengan sinta,hingga suatu saat rendi mengungkapkan perasaan hatinya kepada sinta.”sintaa”rendi memanggil “ada apa rendi”jawab sinta,”gw Cuma mawu bilangg kalu gw suka sama km,km mawu gx jadi pacar aq???”sinta pun kaget dengan perkataan rendi,”dengan perasaan gx enak sinta langsung menjawab pertanyaan rendi,”rendi maafin aq yaa,kalau aq gx bias jdi cwo kamu”rendi langsung bertanya”kenapa gx mawu???”.”aq dah punya cwo..maaf ya”dengan lapang dada dan muka yang sedikit pucat rendi bilang”ywdahhh gx pha”1 bulan rendi menahan sakit hatinya di tambah dengan sering lihatnya sinta dengan cwonya

Selasa, 11 Mei 2010

pengorganisasi-dalam-perusahaan

Dalam arti badan, organisasi adalah sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu, dalam arti bagan, organisasi adalah gambaran skematis tentang hubungan kerjasama antara orang-orang yang terdapat dalam suatu badan untuk mencapai suatu tujuan dan dalam arti dinamis, organisasi adalah suatu proses penetapan dan pembaian pekerjaan, pembatasan tugas dan tanggungjawab serta penetapan hbungan antara unsur-unsur organisasi sehingga memungkinkan orang bekerjasama secara efektif untuk mencapai tujuan (M. Fuad, 2001:102)

Istilah organisasi yang didefinisikan secara statis diartikan sebagai suatu gambaran secara skematis tentang bagian-bagian tugas dan tanggungjawab dan hbungan bagian yang terdapat dalam sesautu badan atau suatu lembaga sedangkan secara dinamis diartikan sebagai suatu proses penetapan dan pembagian pekerjaan yang akan dialkukan, pembatasan tugas-tugas atau tangungjawab serta wewenang dan penetapan hbungan antara unsure organisasi sehingga memungkinkan orang-orang dapat bekerja bersama-sama sefektif mungkin untuk pencapaian tujuan. (Manulang, 1971:49)

Organisasi sebagai wadah berkumpulnya sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama, kemudian mengorganisasikan diri dengan bekerja bersama-sama untuk merealisasikan tujuannya (B.S. Wibowo, 202:315)

Organisasi diartikan sebagai a consciously coordinated social entity, with a relatively identifiable boundary that functions on a relatively continuous basis to achive a common goal or set of goals (stphen P. Robbins, 1990:4)

Organization are relatively permanent social entities characterized by goal-oriented behavior, specialization and structure (Warren B. brown, 1980:2)

Pengorganisasian diartikan sebagai suatu tindakan mengusahakan hubungan kelakukan yang efektif antara orang-orang, hingga mereka dapat bekerjasama secara efisien dan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.(George R.Terry, 2006:233)

Tujuan mengorganisasi :

1. mempermudah melaksanakan tugas.
2. mempermudah pimpinan untuk mengawasi bawahan
3. Agar tertuju pada tujuan tertentu
4. untuk dapat menentukan orang yang dibutuhkan untuk menjabat tugas-tugas yang sudah dibagi-bagi

PRINSIP ORGANISASI

1. Principle of objective, Tiap organisasi harus mempunyai tujuan yang tertentu dan jelas
2. The principle of functional organization, Suatu organisasi harus didirikan diatas fungsi-fungsi utama yang diperlukan untuk mencapai tujuan efisien
3. The principle of balance, Berbagai bagian dari organisasi harus mempunyai kebutuhan yang berimbang sesuai dengan fungsi bagian tersebut dalam mencapai tujuan organisasi
4. The principle of specialization, Organisasi harus dibagi sehingga aktiftas seseorang anggota organisasi sedapat mungkin dibatasi pada pelaksanaan satu fungsi saja.
5. The principle of continuity, Organisasi harus mengambarkan jenjang kenaikan tingkat dalam strukturnya agar suplai kemampuan manajerial yang sangat diperlukan untuk menjamin kelangsungan hidupnya dapat terlaksana secara berkeinambungan
6. The principle of flexibility, Organisasi dan rencana kerjanya harus lentur untuk menghadapi keadaan usaha yang terus menerus berubaha, persaingan, pengaruh luas, perluasan.
7. The principle of simplicity, Rencana organisasi harus sederhana sedemikian rupa agar dapat mencpai tujuan organisasi dengan efektif dan efisien
8. The principle of unity of command, Setiap organisasi memerlukan seorang pemimpin tunggal dan setiap bawahan harus mempunyai haya seorang atasan
9. The principle of span of control, Kemapuan seseorang untuk mengendalikan bawahan dengan efektif dan efisien, karena itu perlu ada jumlah bawahan seseorang
10. The principle supervisory channels, Suatu organisasi harus diperlengkapi dengan garis kepengawsan secara tegas dari pucuk pimpinan sampai kepada para pelaksana
11. The principle of communication, Oprganisai harus memungkinkan hubungan yang baik untuk pelaksnaan tiap tugas
12. The principle of coordination, Organisasi harus memungkinkan koordinasi yang baik dari tiap fungsi agar dicapai efisiensi uyang maksimal
13. The principle of effectiveness, Organisasi harus memungkinkan efisiensi yang maksimum disertai dengan minimum usaha dan pengeluaran-pengeluaran lainnya dalam mencapai tujuannya

budaya-organisasi

Sebagian para ahli seperti Stephen P. Robbins, Gary Dessler (1992) dalam bukunya yang berjudul “Organizational Theory” (1990), memasukan budaya organisasi kedalam teori organisasi. Sementara Budaya perusahaan merupakan aplikasi dari budaya organisasi dan apabila diterapkan dilingkungan manajemen akan melahirkan budaya manajemen. Budaya organisasi dengan budaya perusahan sering disalingtukarkan sehingga terkadang dianggap sama, padahal berbeda dalam penerapannya.

Kita tinjau Pengertian budaya itu sendiri menurut : “The International Encyclopedia of the Social Science” (1972) dpat dilihat menurut dua pendekatan yaitu pendekatan proses (process-pattern theory, culture pattern as basic) didukung oleh Franz Boas (1858-1942) dan Alfred Louis Kroeber (1876-1960). Bisa juga melalui pendekatan structural-fungsional (structural-functional theory, social structure as abasic) yang dikembangkan oleh Bonislaw Mallllinowski (1884-1942) dan Radclife-Brown yang kemudians dari dua pendekatan itu Edward Burnett Tylor (1832-1917 secara luas mendefinisikan budaya sebagai :”…culture or civilization, taken in its wide ethnographic ense, is that complex whole wich includes knowledge,belief, art, morals, law, custom and any other capabilities and habits acquired by man as a memmmber of society” atau Budaya juga dapat diartikan sebagai : “Seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya melalui proses belajar(Koentjaraningrat, 2001: 72 ) sesuai dengan kekhasan etnik, profesi dan kedaerahan”(Danim, 2003:148).

Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita lebih memahami budaya dari sudut sosiologi dan ilmu budaya, padahal ternyata ilmu budaya bisa mempengaruhi terhadap perkembangan ilmu lainnya seperti ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM). Sehingga ada beberapa istilah lain dari istilah budaya seperti budaya organisasi (organization culture) atau budaya kerja (work culture) ataupun biasa lebih dikenal lebih spesifik lagi dengan istilah budaya perusahaan (corporate culture). Sedangkan dalam dunia pendidikan dikenal dengan istilah kultur pembelajaran sekolah (school learning culture) atau Kultur akademis (Academic culture)

Dalam dunia pendidikan mengistilahkan budaya organisasi dengan istilah Kultur akademis yang pada intinya mengatur para pendidik agar mereka memahami bagaimana seharusnya bersikap terhadap profesinya, beradaptasi terhadap rekan kerja dan lingkungan kerjanya serta berlaku reaktif terhadap kebijakan pimpinannya, sehingga terbentuklah sebuah sistem nilai, kebiasaan (habits), citra akademis, ethos kerja yang terinternalisasikan dalam kehidupannya sehingga mendorong adanya apresiasi dirinya terhadap peningkatan prestasi kerja baik terbentuk oleh lingkungan organisasi itu sendiri maupun dikuatkan secara organisatoris oleh pimpinan akademis yang mengeluarkan sebuah kebijakan yang diterima ketika seseorang masuk organisasi tersebut.

Fungsi pimpinan sebagai pembentuk Kultur akademis diungkapkan oleh Peter, Dobin dan Johnson (1996) bahwa :

Para pimpinan sekolah khususnya dalam kapasitasnya menjalankan fungsinya sangat berperan penting dalam dua hal yaitu : a). Mengkonsepsitualisasikan visi dan perubahan dan b). Memiliki pengetahuan, keterampilan dan pemahaman untuk mengtransformasikan visi menjadi etos dan kultur akademis kedalam aksi riil (Danim, Ibid., P.74).

Jadi terbentuknya Kultur akademis bisa dicapai melalui proses tranformasi dan perubahan tersebut sebagai metamorfosis institusi akademis menuju kultur akademis yang ideal. Budaya itu sendiri masuk dan terbentuk dalam pribadi seorang dosen itu melalui adanya adaptasi dengan lingkungan, pembiasaan tatanan yang sudah ada dalam etika pendidikan ataupun dengan membawa sistem nilai sebelumnya yang kemudian masuk dan diterima oleh institusi tersebut yang akhirnya terbentuklah sebuah budaya akademis dalam sebuah organisasi.

Pola pembiasaan dalam sebuah budaya sebagai sebuah nilai yang diakuinya bisa membentuk sebuah pola prilaku dalam hal ini Ferdinand Tonnies membagi kebiasaan kedalam beberapa pengertian antara lain :

a) Kebiasaan sebagai suatu kenyataan objektif sehari-hari yang merupakan sebuah kelajiman baik dalam sikap maupun dalam penampilan sehari-hari. Seorang pendidik sebagai profesionalis biasa berpenampilan rapi, berdasi dan berkemeja dan bersikap formal, sangat lain dengan melihat penampilan dosen institut seni yang melawan patokan formal yang berlaku didunia pendidikan dengan berpakaian kaos dan berambut panjang.

b) Kebiasaan sebagai Kaidah yang diciptakan dirinya sendiri yaitu kebiasaan yang lahir dari diri pendidik itu sendiri yang kemudian menjadi ciri khas yang membedakan dengan yang lainnya.

c) Kebiasaan sebagai perwujudan kemauan untuk berbuat sesuatu yaitu kebiasaan yang lahir dari motivasi dan inisatif yang mencerminkan adanya prestasi pribadi.

( Soekanto, loc.cit, P. 174)

Pengertian budaya yang penulis teliti lebih banyak berhubungan dengan kepribadian dan sikap dosen dalam menyikapi pekerjaannya (profesionality), rekan kerjanya, kepemimpinan dan peningkatan karakter internal (maturity character) terhadap lembaganya baik dilihat dari sudut psikologis maupun sudut biologis seseorang. Dimana budaya akademis secara aplikatif dapat dilihat ketika para anggota civitas akademika sudah mempraktikan seluruh nilai dan sistem yang berlaku di perguruan tinggi dalam pribadinya secara konsisten.

Budaya dan kepribadian

Oleh karena budaya secara individu itu berkorelasi dengan kepribadian, sehingga budaya berhubungan dengan pola prilaku seseorang ketika berhadapan dengan sebuah masalah hidup dan sikap terhadap pekerjaanya. Didalamnya ada sikap reaktif seorang pendidik terhadap perubahan kebijakan pemerintah dalam otonomi kampus sebagaimana yang terjadi, dimana dengan adanya komersialisasi kampus bisakah berpengaruh terhadap perubahan kultur akademis penididik dalam sehari-harinya.

Dilihat dari unsur perbedaan budaya juga menyangkut ciri khas yang membedakan antara individu yang satu dengan individu yang lain ataupun yang membedakaan antara profesi yang satu dengan profesi yang lain. Seperti perbedaan budaya seorang dokter dengan seorang dosen, seorang akuntan dengan seorang spesialis, seorang professional dengan seorang amatiran.

Ciri khas ini bisa diambil dari hasil internalisasi individu dalam organisasi ataupun juga sebagai hasil adopsi dari organisasi yang mempengaruhi pencitraan sehingga dianggap sebagai kultur sendiri yang ternyata pengertiannya masih relatif dan bersifat abstrak. Kita lihat pengertian budaya yang diungkapkan oleh Prof. Dr. Soerjono Soekanto mendefinisikan budaya sebagai : “Sebuah system nilai yang dianut seseorang pendukung budaya tersebut yang mencakup konsepsi abstrak tentang baik dan buruk. atau secara institusi nilai yang dianut oleh suatu organisasi yang diadopsi dari organisasi lain baik melalui reinventing maupun re-organizing”(Ibid, Soerjono Soekanto, P. 174)

Budaya juga tercipta karena adanya adopsi dari organisasi lainnya baik nilai, jargon, visi dan misi maupun pola hidup dan citra organisasi yang dimanefestasikan oleh anggotanya. Seorang pendidik sebagai pelaku organisasi jelas berperan sangat penting dalam pencitraan kampus jauh lebih cepat karena secara langsung berhadapan dengan mahasiswa yang bertindak sebagai promotor pencitraan di masyarakat sementara nilai pencitraan sebuah organisasi diambil melalui adanya pembaharuan maupun pola reduksi langsung dari organisasi sejenis yang berpengaruh dalam dunia pendidikan.

Sebuah nilai budaya yang merupakan sebuah sistem bisa menjadi sebuah asumsi dasar sebuah organisasi untuk bergerak didalam meningkatkan sebuah kinerjanya yang salah satunya terbentuknya budaya yang kuat yang bisa mempengaruhi. McKenna dan Beech berpendapat bahwa : „Budaya yang kuat mendasari aspek kunci pelaksaan fungsi organisasi dalam hal efisiensi, inovasi, kualitas serta mendukung reaksi yang tepat untuk membiasakan mereka terhadap kejadian-kejadian, karena etos yang berlaku mengakomodasikan ketahanan“( McKenna, etal, Terj. Toto Budi Santoso , 2002: 19)

Sedang menurut Talizuduhu Ndraha mengungkapkan bahwa “Budaya kuat juga bisa dimaknakan sebagai budaya yang dipegang secara intensif, secara luas dianut dan semakin jelas disosialisasikan dan diwariskan dan berpengaruh terhadap lingkungan dan prilaku manusia”( Ndraha, 2003:123).

Budaya yang kuat akan mendukung terciptanya sebuah prestasi yang positif bagi anggotanya dalam hal ini budaya yang diinternalisasikan pihak pimpinan akan berpengaruh terhadap sistem prilaku para pendidik dan staf dibawahnya baik didalam organisasi maupun diluar organisasi.

Sekali lagi kalau Budaya hanya sebuah asumsi penting yang terkadang jarang diungkapkan secara resmi tetapi sudah teradopsi dari masukan internal anggota organisasi lainnya. Vijay Sathe mendefinisikan budaya sebagai “The sets of important assumption (opten unstated) that member of a community share in common” ( Sathe, 1985: 18) Begitu juga budaya sebagai sebuah asumsi dasar dalam pembentukan karakter individu baik dalam beradaptasi keluar maupun berintegrasi kedalam organisasi lebih luas diungkapkan oleh Edgar H. Schein bahwa budaya bisa didefinisikan sebagai :

“A pattern of share basic assumption that the group learner as it solved its problems of external adaptation anda internal integration, that has worked well enough to be considered valid and therefore, to be taught to new members as the correct way to perceive, think and feel in relation to these problems”.
( Schein, 1992:16)

Secara lengkap Budaya bisa merupakan nilai, konsep, kebiasaan, perasaan yang diambil dari asumsi dasar sebuah organiasasi yang kemudian diinternalisasikan oleh anggotanya. Bisa berupa prilaku langsung apabila menghadapi permasalahan maupun berupa karakter khas yang merupakan sebuah citra akademik yang bisa mendukung rasa bangga terhadap profesi dirinya sebagai dosen, perasaan memiliki dan ikut menerapkan seluruh kebijakan pimpinan dalam pola komunikasi dengan lingkungannya internal dan eksternal belajar. Lingkungan pembelajaran itu sendiri mendukung terhadap pencitraan diluar organisasi, sehingga dapat terlihat sebuah budaya akan mempengaruhi terhadap maju mundurnya sebuah organisasi. Seorang professional yang berkarakter dan kuat kulturnya akan meningkatkan kinerjanya dalam organisasi dan secara sekaligus meningkatkan citra dirinya.

managing-organizational-cultures-and-diversity

Pada jaman informasi paska-industri ini, budaya kerja dalam organisasi juga mengalami pergeseran atau bahkan perubahan, baik bentuk maupun sistim nilai/norma-norma yang melingkupinya. Salahsatu norma yang mengalami revolusi adalah “kompetensi”, tanpa memperhatikan ras, warna, kepercayaan maupun asal-usulnya.

Pada kawasan industri berteknologi tinggi, di lingkungan akademis atau laboratorium penelitian dan pengembangan di seluruh dunia sekarang ini berpegawai para pakar workaholic berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi dari beragam bangsa yang dipekerjakan berdasarkan kemampuan ilmiah, tanpa memperhatikan latar belakang budaya. Pada kondisi seperti ini, perusahaan, lingkungan akademis atau laboratorium yang bergerak dalam hitech business akan sanggup bertahan menjadi organisasi yang solid apabila mampu memadukan atau mengaplikasikan budaya organisasi yang sesuai dengan kondisi tersebut.
Kegagalan dalam memadukan budaya organisasi akan membawa konsekuensi pada menurunnya produktifitas kerja, yang tentu saja akan berpengaruh langsung terhadap kemapuan perusahaan untuk berkompetisi.

1. Memadukan Budaya Organisasi
Sebagaimana dikatakan oleh McManus dan Hergert dalam Surviving Mergers and Acquisitions, manakala merger, akuisisi atau joint venture dibentuk, maka dua atau lebih budaya organisasi yang berbeda harus digabungkan. Tidaklah efektif bila salahsatu pihak berusaha memaksakan budayanya sebagai budaya yang berlaku diperusahaan hasil penggabungan tersebut. Yang lebih produktif adalah mencari sinergi antara dan di antara sistim yang ada. Ini bukan merupakan perkara yang mudah, dalam aplikasinya diperlukan kelihaian manajerial budaya organisasi bagi para manajernya.

Keragaman antara berbagai departemen, divisi atau subsidiary yang selalu dijumpai pada MNC, menuntut para manajer untuk menguasai manajemen lintas budaya. Pada kenyataannya, setiap kali tim dikumpulkan, yang terdiri atas ilmu dan bidang keahlian yang berbeda akan membawa konsekuensi pada perbedaan pandangan maupun cara berfikirnya. Para insinyur berpikir secara berbeda dari petugas produksi atau keuangan, yang juga berbeda dengan pandangan orang pemasaran atau hubungan masyarakat. Setiap profesi atau keahlian khusus memiliki sub-budaya yang khas, kerap memecahkan masalah secara berbeda satu sama lain.

Bila kumpulan petugas ditingkatkan ke dalam tim atau satuan tugas (task force), tangtangan yang dihadapi manajemen bahkan semakin besar, karena kemudian berbagai budaya makro atau mikro turut mengambil bagian. Dengan demikian, manajer yang berpengalaman dalam komunikasi dan negoisasi lintas budaya lebih mungkin untuk berhasil.

2. Sinergi dalam Budaya Organisasi
Suatu tantangan penting bagi manajemen lintas budaya yang kerap diabaikan terjadi manakala dua atau lebih sistem dipadukan menjadi satu usaha. Di sektor publik, pengaturan kembali terjadi melalui perubahan dalam administrasi, kebijakan, dan anggaran. Kerap dijumpai seorang pemimpin yang baru dipilih atau studi yang diadakan pemerintah akan menganjurkan perampingan pelayanan publik dan mengurangi biaya dengan jalan menyatukan beberapa departemen yang ada menjadi super agensi yang baru.

Pada sektor partikelir, merger dapat terjadi karena pengambilalihan atau akuisisi oleh lembaga usaha lain, atau sekedar lewat pembentukan suatu joint venture dengan mitra lokal atau asing. Suatu konsorsium dapat dibentuk oleh beberapa perusahaan dalam suatu bidang untuk menciptakan suatu firma yang dimiliki oleh semua (misalnya kasus dimana beberapa pabrikan komputer menggabungkan sumber yang dimiliki untuk mendirikan usaha Riset and Development untuk mengembangkan super komputer). Mega proyek, seperti “super collider” atau terowongan terusan lintas batas akan jauh lebih mangkus dan sangkil bila didahului dengan pembentukan konsorsium yang menyatukan pemerintah, industri dan perguruan tinggi pada negara-negara yang terlibat di dalamnya.
Pada kasus-kasus demikian, setiap pihak tidak hanya membawa serta sejarah organisasional, manajemen maupun keahlian khasnya, tetapi juga budaya yang berbeda. Kerap terjadi dimana para eksekutif yang terlibat dalam usaha-usaha semacam itu hanya memusatkan perhatian pada tugas yang ada namun mengabaikan faktor-faktor tersebut sehingga merugikan diri sendiri.

Kondisi seperti itu tidak mungkin terjadi bila para manajernya memiliki kecakapan manajemen lintas budaya. Mereka akan selalu menyempatkan waktu untuk menganalisis dimensi budaya dari setiap perusahaan yang berperanserta didalamnya, kemudian mengembangkan strategi untuk menjamin keberhasilan pemanduan kekuatan dari masing-masing pihak.

Contoh populer keberhasilan dari pemanduan ini dilakukan dalam industri dirgantara Eropa, dengan penciptaan Airbus Industrie. Pada joint venture yang sinergis itu, lima pemerintahan dan perusahaan mereka berhasil memproduksi inovasi teknologi dalam pesawat terbang jet berbadan lebar yang sukses menembus pasar komersial.

3. Kedudukan Budaya dalam Organisasi MNC

Banyak faktor yang berkaitan dengan budaya yang semestinya dipahami oleh para manajer MNC. Faktor utama adalah bahasa (dalam konteks yang luas). Namun pada kenyataannya (dan mengherankan) adalah hanya ada sedikit upaya para expatriate untuk mempelajari bahasa setempat. Hal ini langsung berakibat pada terhambatnya komunikasi dengan tingkatan yang lebih rendah, terlebih bila sebagian besar anggota organisasi kurang menguasai bahasa Inggris. Bahasa dalam hal ini tidak hanya berarti penguasaan arti harafiah dan pelafalannya, lebih dari itu penguasaan bahasa juga mencakup pengasaan ekspresi dan filosofinya.

Kerap dijumpai di berbagai negara suatu budaya dimana hubungan keluarga dan kronisme sangat erat. Akibatnya banyak ditemukan kasus dimana para pemegang kunci dalam dunia bisnis adalah anggota keluarga atau memiliki hubungan “Ali-Baba” dengan para pemegang kunci pemerintahan. Pola nepotisme dan kronisme ini akan mempengaruhi keputusan-keputusan yang diambil dalam dunia bisnis. Padahal bila hubungan yang bersifat emosional antara dua pihak bersifat sanling mengontrol, akan membentuk suatu sistim lingkungan yang sama sekali berbeda. Suatu hal yang dianggap sebagai nepotisme oleh suatu lingkungan, mungkin merupakan seatu bentuk family loyalty oleh lingkungan lain.

Adalah sangat lumrah bila setiap komunitas mengklaim bahwa pola hidup mereka adalah yang terbaik. Expatriate yang tidak berusaha menyesuaikan diri pada umumnya akan mendapatkan respon negatif dan akan mengalami kesulitan dalam koordinasi. Padangan yang egosentris ini kemudian akan membentuk suatu perilaku yang stereotyping, dimana seseorang akan mudah mencurigai bahwa orang lain yang datang dari ras, negara atau budaya tertentu, pasti akan memiliki perilaku yang khas.

Aspek lain yang perlu diperhatikan adalah pola prioritas yang diberikan kepada kemampuan (ability, skill) dan pendidikan (formal education). Di banyak negara, kemampuan cenderung untuk lebih diperhatikan daripada pendidikan formal. Namun di beberapa negara, pendidikan formal memiliki arti yang sangat penting dan memiliki nilai tinggi. Seorang sarjana akan merasa mengalami degradasi bila ditempatkan pada posisi yang tidak sesuai dengan pendidikannya, meskipun sesuai dengan tingkat kemampuannya. Sehingga pada banyak kasus, MNC dari negara dengan budaya yang berbeda mengalami kesulitan dalam mengisi formasi personalianya.

Pandangan terhadap kedudukan sebagai profesional juga dapat berbeda antara satu budaya dengan budaya lain. Di satu budaya, adalah merupakan suatu kebanggaan apabila seseorang bekerja pada kantor pemerintah atau sebagai tentara, namun tidak memberikan nilai yang tinggi kepada manajer profesional, kecuali bila sebagai owner. Pandangan seperti itu akan berpengaruh atas kualutas individu yang bersedia menerima kedudukan tertentu dalam bisnis.

Dibidang pendidikan, dalam banyak komunitas, menjadi insinyur, lawyer atau dokter kerap menjadi pilihan utama. Sedangkan di komunitas lainnya sekolah bisnis menjadi pilihan pertama.
Aspek-aspek lain yang perlu diindahkan oleh eksekutif dan manajer MNC yaitu :
a) Model pendelegasian wewenang, pengambilan keputusan, disiplin dan pelimpahan tanggung jawab.
b) Komitmen individu terhadap sasaran dan tujuan organisasi.
c) Pola hubungan keluarga dan pekerjaan.
d) Pengaruh agama, keyakinan maupun kepercayaan.

4. Nilai-nilai Budaya

§ Tiga nilai budaya apa saja yang paling dihargai orang Amerika?

§ Tiga nilai budaya apa saja yang paling dihargai orang Jepang?

§ Mengapa ada perbedaan di antara kedua kebudayaan tersebut?

§ Mengapa banyak orang Arab memulai berinteraksi bisnis dengan menunjukan hubungan-hubungan dimasa lampau?

§ Mengapa manajer Jepang pada umumnya kerap menjawab permintaan Anda dengan berkata “ya, ya”?

Marilah mencermati situasi berikut agar kita dapat menunjukan perbedaan-perbedaan dalam nilai-nilai lintas budaya dan pengaruhnya dalam interaksi bisnis sehari-hari.
Scot Thomson, direktur pemasaran untuk firma berteknologi tinggi di California, mengadakan pertemuan antara dirinya, Tuan Noguchi dari Jepang dan Tuan Samir, manajer lokal perusahaan Jepang di Arab Saudi, untuk membicarakan strategi pemasaran baru untuk Global Telephone.

Dalam pertemuan itu, Tuan Thomson bertanya kepada Tuan Noguchi apakah dia setuju dengan jenis produk baru yang ia rancang di California. Tuan Noguchi menjawab : “Ya, jenis produk itu sangat menarik”. “Apakah itu berarti anda menyukainya?” tanya Tuan Thomson. Tuan Noguchi menjawab, sambil memandang para anggota timnya, “Saya harus membicarakannya dengan tim saya”. Sementara Tuan Thomson berusaha mendapatkan jawaban dari Tuan Noguchi, Tuan Samir memotong pembicaraan untuk menengahi konflik antara keduanya. Tuan Samir mengganti topik pembicaraan ke bagian pasar di masa depan dan mengusulkan agar Tuan Thomson dan Tuan Noguchi berkunjung ke Arab Saudi untuk meneliti pasar lebih lanjut.

Skenario itu merupakan benturan bisnis linas budaya yang terjadi di antara pihak-pihak yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda. Apa yang ada dalam “tas” budaya Tuan Thomson yang mempengaruhinya selama interaksi singkat itu : keselarasan kelompok, sikap langsung atau privasi? Pada kenyataannya, Tuan Thomson telah menerapkan nilai orientasi keterbukaan, langsung dan tindakan. Bagaimana halnya dengan Tuan Naoguchi? Mengapa ia enggan meberikan jawaban langsung kepada Tuan Thomson? Apa yang mempengaruhinya : senioritas, formalitas, reputasi atau konsensus kelompok? Keselarasan dan kesepakatan kelompok penting bagi Tuan Noguchi dan dengan demikian ia pantang memberi jawaban sebelum membicarakannya dengan tim Jepangnya. Mengapa Tuan Samir menyela dengan menyarankan untuk berkunjung ke negerinya? Apakah karena “tas” kebudayaannya menghargai persaingan, kompromi, ambil resiko atau keramahtamahan? Hubungan dan kompromi penting bagi Tuan Samir dan dengan demikian ia berusaha untuk menengahi situasi untuk menghindari kehilangan muka.

Pada umumnya, interaksi dalam hidup didasarkan pada beberapa parangkat nilai budaya yang dikembangkan sejak kecil. Perangkat nilai itu telah dikumpulkan, diberi ganjaran dan ditekankan oleh keluarga, komunitas, perusahaan dan bangsanya. Nilai-nilai itu berbeda dari satu negara ke negara lain, bahkan dalam satu negara, perusahaan, dan pada akhirnya tiap-tiap individu.

Marilah kita membahas hal-hal berikut :
- Apa yang paling dihargai oleh orang Amerika?
- Apa yang paling dihargai oleh orang Jepang?
- Apa yang paling dihargai oleh orang Malaisia?
- Apa yang paling dihargai oleh orang Cina?
- Apa yang paling dihargai oleh orang Arab?

Selama pelatihan pengembangan kecakapan manajemen lintas budaya bagi para manajer bisnis, kami minta kepada para peserta untuk mendaftar beberapa nilai penting dalam masyarakat mereka, dan nilai-nilai apa yang menurut mereka dihargai oleh masyarakat-masyarakat lain. Tabel berikut mendaftar beberapa jawaban yang kami peroleh dari kelompok Jepang dan Malaysia yang secara terpisah ditanya nilai-nilai apasaja yang dianggap penting oleh orang Jepang.

Keputusan kelompok

Sebagaimana terlihat pada tabel di atas, orang Jepang mempunyai gagasan-gagasan tertentu tentang apa yang mereka hargai, dan orang Malaysia menyebut beberapa nilai yang sama. Tetapi orang Malaysia juga menyebut beberapa nilai lain pada orang Jepang yang tidak ada dalam daftar yang disusun oleh orang Jepang.

Pada kondisi demikian pebisnis Jepang akan lebih banyak mengalami hambatan bila berhubungan dengan mitra dari Cina maupun Arab dibandingkan dengan bila berhubungan dengan mitra dari Amerika. Apalagi bila mereka menerapkan nilai-nilai budaya Amerika terhadap mitranya dari Cina maupun Arab. Sedangkan terhadap Arab, pandangannya hampir seluruhnya terbatas pada agama. Hal tersebut menunjukan sangat terbatasnya pemahaman mereka terhadap nilai-nilai budaya Arab.

5. Prioritas Nilai-nilai Budaya
Benar atau Salah
…. 1. Dalam interaksi sehari-hari, orang Amerika pada umumnya menyukai formalitas serta ritual.
…. 2. Mara manajer Jepang cenderung memberi ganjaran pada prestasi perorangan daripada kelompok.
…. 3. Agama mempunyai dampak dalam hampir segala-galanya dalam kebudayaan Arab.
…. 4. Banyak orang Cina suka menangani masalah dengan langsung dan terus terang.

Jawaban yang paling cocok adalah 1-S, 2-S, 3-B, 4-S.

Untuk menilai prioritas nilai-nilai budaya tersebut, di bawah ini tersedia 20 nilai yang banyak dimiliki oleh berbagai kebudayaan, tetapi prioritasnya berbeda di antara orang, kelompok atau bangsa tertentu. Nilai-nilai yang tercantum di bawah ini tidak disusun/diurutkan berdasarkan tingkat penting maupun prioritasnya.
a) Keselarasan Kelompok
b) Persaingan
c) Senioritas
d) Kerjasama
e) Privasi
f) Keterbukaan
g) Kesamaan
h) Formalitas
i) Ambil resiko
j) Reputasi
k) Kebebasan
l) Keamanan keluarga
m) Hubungan
n) Mengandalkan diri
o) Waktu
p) Kesepakatan kelompok
q) Otoritas
r) Harta milik
s) Penerangan rohani
t) Prestasi kelompok

Daftar tersebut disodorkan kepada peserta pelatihan bisnis dari berbagai ragam budaya untuk memilih nilai yang paling penting (atau paling tidak penting) dari daftar di atas. Tabel berikut menyajikan hasil yang diperoleh dari orang-orang Malaysia, Jepang dan Amerika, dengan nomor 1 menyatakan nilai yang paling penting hingga nomor 20 sebagai nilai yang paling tidak penting.

Tabel 3 : Prioritas Nilai-nilai Kebudayaan
Jepang Amerika Malaysia
1. Hubungan
2. Keselarasan
3. Keamanan keluarga
4. Kebebasan
5. Kerjasama
6. Kesapakatan kelompok
7. Prestasi kelompok
8. Privasi
9. Kesamaan
10. Formalitas
11. Spiritualitas
12. Persaingan
13. Senioritas
14. Harta milik
15. Mengandalkan diri
16. Otoritas
17. Waktu
18. Keterbukaan
19. Ambil resiko
20. Nama baik 1. Kesamaan
2. Kebebasan kelompok
3. Keterbukaan
4. Mengandalkan diri
5. Kerjasama
6. Keamanan keluarga
7. Hubungan
8. Privasi
9. Keselarasan kelompok
10. Niama baik
11. Waktu
12. Persaingan
13. Prestasi kelompok
14. Spiritualitas
15. Ambil resiko
16. Otoritas
17. Harta milik
18. Formalitas
19. Kesepakatan kelompok
20. Senioritas 1. Keamanan Keluarga
2. Keselarasan kelompok
3. Kerjasama
4. Hubungan
5. Spiritualitas
6. Kebebasan
7. Keterbukaan
8. Mengandalkan diri
9. Waktu
10. Nama baik
11. Prestasi kelompok
12. Kesamaan
13. Otoritas
14. Harta milik
15. Persaingan
16. Kesepakatan kelompok
17. Senioritas
18. Privasi
19. Formalitas
20. Ambil resiko

Pada kolom Amerika, tampak bahwa kesamaan, kebebasan, keterbukaan, keterandalan dan kerjasama mempunyai prioritas yang lebih tinggi dibandingkan dengan otoritas, formalitas, kesepakatan kelompok atau senioritas. Sementara untuk kelompok Jepang menunjukan bahwa mereka lebih menghargai hubungan, keselarasan kelompok dan keamanan keluarga daripada keterbukaan, nama baik atau pengambilan resiko. Sedangkan pada kolom Malaysia, keamanan, kerjasama, spiritualitas di atas kesepakatan, privasi atau pengambilan resiko.

Dalam konteks perbedaan prioritas tersebut, nilai kesamaan dan keterbukaan Amerika merupakan kunci kuat bagi kemungkinan terjadinya benturan budaya. Bila melakukan hubungan bisnis dengan mitra dari Jepang maupun Malaysia, eksekutif Amerika kerap terlihat canggung menghadapi nilai-nilai yang paling dihargai oleh mitra bisnisnya, terutama dalam hal keselarasan kelompok, kerjasama atau keeratan hubungan.
Selain pembedaan antar budaya, prioritas nilai-nilai budaya juga dapat diaplikasikan dalam perbandingan antar generasi, tabel berikut menunjukan perbedaan prioritas nilai di Jepang yang dilakukan pada tahun 1990 dengan pembedaan generasi angkatan baru (umur 25 sampai dengan 25 tahun) dibandingkan dengan generasi tradisional (mereka yang lebih tua).

Tabel 4 :
Prioritas Nilai-nilai Kebudayaan antar generasi di Jepang
Tradisional Angkatan Baru
1. Keselarasan kelompok
2. Prestasi kelompok
3. Kesepakatan kelompok
4. Hubungan
5. Senioritas
6. Keamanan keluarga
7. kerjasama 1. Kebebasan
2. Hubungan
3. Keamanan keluarga
4. Kesamaan
5. Mengandalkan diri
6. Privasi
7. Keselarasan kelompok

Tabel tersebut jelas menggambarkan adanya pergeseran pada prioritas nilai, dimana generasi angkatan baru lebih menghargai kebebasan, namun masih cukup menghargai nilai keselarasan kelompok, hubungan dan kemanan keluarga.

Peringkat prioritas nilai-nilai budaya menggambarkan stereotype dari masyarakat yang bersangkutan. Setiap indicvidu membawa “tas” budayanya sendiri, yang mencerminkan nilai-nilai bangsanya, kelompoknya dan pribadinya. Semakin dekat kita berinteraksi dengan individu dari beragam latar belakang kebudayaan, kita semakin mengetahui prioritas nilai-nilai budaya mereka.

Rabu, 21 April 2010

sistem informasi koperasi

1. URAIAN POSEDUR
Uraian prosedur bertujuan untuk mengetahui proses-proses apa saja yang telah dilakukan pada sistem yang sedang berjalan.
Berikut ini adalah uraian prosedur sistem simpan pinjam pada Koperasi Pegawai Pendidikan dan Kebudayaan Cikokol Tangerang :
a. Proses Pendaftaran Anggota
b. Proses Simpanan
c. Proses Pinjaman
d. Proses Angsuran
e. Proses Pembuatan Laporan

a. Pendafteran Anggota

Calon anggota mendaftar dengan mengisi formulir pendaftaran kemudian formulir tersebut disimpan pada arsip daftar dan diserahkan kepada ketua pengurus dan mendapatkan kartu anggota sementara.
b. Proses Simpanan
Setelah jadi anggota, anggota diwajibkan menyimpan dan embayar simpanan pokok sebesar Rp 50000 dan simpanan wajib sebesar Rp 25000/bulan dengan membaca file daftar untuk diarsipkan, Dengan melakukan transaksi penyetoran uang (simpanan pokok,simpanan wajib dan simpanan sukalera) kemudian dicatat dalam daftar simpanan.
. Proses Pinjaman
Setelah menyimpan, anggota mengisi formulir permohonan pinjaman, formulir tersebut diserahkan kepada pengurus dan bendahara untuk mendapatkan dafar realisaimdengan membaca arsip anggota dan dikenakan bunga sebesar 2%.
Proses Angsuran
Angsuran boleh diangsur sebanyak 12x untuk melunasi pinjaman atau sesuai kesepakatan awal pada saat melakukan pinjaman.
Proses Pembuatan Laporan
Pembuatan laporan dilihat berdasarkan data-data yang telah diarsipkan selama 1 periode.Laporan ini dibuat untuk mengetahui daftar jumlah simpanan dan daftar pinjaman yang kemudian diserahkan kepada ketua pengurus.



KETUA
Mengolah dan mempertanggungjawabkan jalannya koperasi, menyusun rencana kerja dan RAPB tahunan koperasi, menandatangani surat-surat penting, memonitor kegiatan pengurus koperasi, mengatasi segala permasalahan atas pelaksanan tugas yang dijalankan oleh para pengurus.
WAKIL KETUA
Menggantikan posisi ketua jika ketua berhalanagan hadir, memonitor kegiatan niaga kopersi, membantu ketua manjalankan tugas, melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya pada ketua.
KABID TATA NIAGA
Menyusun, mengatur dan melaksanakan rencana kegiatan usaha koperasi.
KASI TABUNGAN
Mencatat dan menyusun pembukuan bagi anggota yang melakukan simpanan atau menabungkan uangnya pada koperasi baik simpanan pokok, wajib, dan sukarela.
KASI KREDIT
Mencatat dan menyusun pembukuan bagi anggota yang melakukan pinjaman pada koperasi.

SDLC

Apa itu SDLC? SDLC didefnisikan oleh Departemen Kehakiman AS sebagai sebuah proses pengembangan software yang digunakan oleh systems analyst, untuk mengembangkan sebuah sistem informasi. SDLC mencakup kebutuhan (requirement), validasi, pelatihan, kepemilikan (user ownership) sebuah sistem informasi yang diperoleh melalui investigasi, analisis, desain, implementasi, dan perawatan software.Software yang dikembangkan berdasar kan SDLC akan meng hasilkan sistem dengan kualitas yang tinggi, memenuhi harapan penggunanya, tepat dalam waktu dan biaya, bekerja dengan efektif dan efsien dalam infrastruktur teknologi informasi yang ada atau yang direncanakan, serta murah dalam perawatan dan pengembangan lebih lanjut. SDLC merupakan pen dekatan sistematis untuk memecah kan masalah yang terdiri dari beberapa tahapan. Tiap-tiap tahapan dapat terdiri dari beberapa langkah berikut: 1. Konsep software ñ mengidentifkasi dan mendefinisikan kebutuhan akan sebuah sistem baru. 2. Analisis kebutuhan ñ menganalisis kebutuhan informasi dari pengguna .akhir sebuah system 3. Desain arsitektural ñ membuat blueprint desain berdasarkan spesifikasi utama, seperti hardware, software, pengguna, dan sumber data. 4. Coding dan debugging ñ membuat dan memprogram sistem. 5. Pengujian sistem ñ mengevaluasi fungsionalitas sistem aktual, dalam hubungannya dengan fungsionalitas yang diharapkan. Langkah-langkah dalam SDLC Tidak ada langkah baku dalam SDLC, tapi ketujuh langkah di bawah merupakan life cycle yang paling sering digunakan oleh para software developer profesional. 1. Studi kelayakan.Dilakukan oleh software developer dengan mempelajari konsep sistem yang diinginkan oleh pihak manajemen, apakah sistem baru tersebut realistis dalam masalah pembiayaan, waktu, serta perbedaan dengan sistem yang ada sekarang. Biasanya, dalam tahap ini diputuskan untuk meng-update sistem yang ada, atau menggantinya dengan yang baru. 2. Analisis. Pengguna dan software deve loper bekerja sama mengumpulkan, mempelajari, dan merumuskan kebutuhan-kebutuhan bisnis. 3. Desain. Pada langkah ini dilakukan pembuatan blueprint sistem. Di dalamnya termasuk penyesuaian dengan arsitektur telekomunikasi, hardware, dan software untuk pengembangan lebih lanjut, serta membuat model sistem ñ menciptakan model graphical user interface (GUI), database, dan lain-lain. 4. Pengembangan. Di sini, barulah para programmer melakukan coding untuk menerapkan desain ke dalam sistem yang sesungguhnya, membuat program,dan menyiapkan database. 5. Pengujian. Setelah sistem berhasil dikembangkan, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah sesuai dengan harapan dan kebutuhan pengguna. Dalam tahap ini, juga dilakukan debugging dan penyesuaian-penyesuaian akhir. 6. Implementasi. Pada tahap ini, software yang telah diuji siap diimplementasikan ke dalam sistem pengguna. Pembuatan user guide dan pelatihan juga dilakukan dalam tahap ini. 7. Perawatan. Perawatan dimaksudkan agar sistem yang telah diimplemantasikan dapat me ngikuti perkembangan dan perubahan apapun, yang terjadi guna meraih tujuan penggunaannya. Help desk untuk membantu pengguna, serta perubahan yang dianggap penting dapat dilakukan terhadap sistem dalam tahap ini.Jika memperhatikan langkah-langkah di atas, coding dan debugging yang selama ini menjadi pekerjaan utama software developer, hanyalah dua dari tujuh tahapan dalam SDLC. Di luar kedua langkah tersebut, SDLC lebih banyak berkutat pada urusan manajemen (non-teknis), yang mungkin kurang mendapat perhatian dari pada software deve loper.

Rabu, 14 April 2010

HEBOH MAKAM HITLER DI SURABAYA

Surabaya - Surya- Bekas pemimpin Jerman yang tenar karena pembantaian lebih dua juta orang di Eropa, yakni Adolf Hitler, dikabarkan dimakamkan di Surabaya. Kabar itu mencuat setelah para peneliti meragukan keaslian tengkorak berlubang bekas tembakan, yang selama ini diyakini sebagai milik Hitler.
Dikutip koran Inggris Daily Telegraph, ahli arkeologi yang juga dokter ahli tulang, Nick Belllantoni mengatakan, dari penelitian DNA atas sampel tengkorak tersebut, diketahui bahwa tengkorak itu milik wanita berusia 40 tahun, bukan tengkorak Hitler yang –menurut versi sejarah selama ini– mati dalam usia 56 tahun.

“Kami yakin tengkorak itu milik perempuan berusia antara 20 hingga 40 tahun. Tulangnya sangat tipis, berbeda dengan tulang tengkorak pria yang cenderung kuat. Jahitan yang terdapat di tengkorak menunjukkan seseorang yang jelas berusia di bawah 40 tahun,” jelas Nick Bellantoni dari Universitas Connecticut, AS, yang telah melakukan penelitian pada September 2009 lalu.

Selama ini, buku sejarah umumnya menulis bahwa Hitler mati bunuh diri dengan menembak pelipis kirinya setelah sebelumnya dia meminum pil racun jenis sianida. Hitler disebut bunuh diri di persembunyian bawah tanahnya (bungker) di Berlin, Jerman, dengan istrinya Eva Braun. Itu dilakukan setelah pasukan Jerman kalah di mana-mana dari pasukan Sekutu dan Uni Soviet (sekarang Rusia, red) dalam Perang Dunia II, yang berakhir tahun 1945.

Lewat serangkaian tes DNA (tes tentang asal usul makhluk hidup berdasarkan genetika) yang dilakukan di Universitas Connecticut, AS, Bellantoni dan rekan-rekannya juga tidak yakin bahwa tengkorak berlubang itu milik Eva Braun, istri Hitler. Sebab, mereka yakin bahwa Eva tewas setelah minum racun saja.

“Saya memiliki referensi foto sofa yang diambil pihak Soviet. Saya juga melihat noda yang sama di kayu dan kain yang ada dihadapan saya. Sehingga saya yakin telah bekerja di jalur yang benar,” ujar Bellantoni.

Bellatoni mengungkapkan hasil penelitiannya tersebut dalam acara dokumenter History Channel berjudul Hitler’s Escape (Pelarian Hitler). Mengenai kemungkinan tengkorak tersebut milik Braun, Bellantoni menyangsikannya. Mengingat saat itu Braun mati di usia 33 tahun.

Mengutip progam dokumenter Hitler` Escape yang disiarkan di AS, Daily Telegraph menulis bahwa sampel DNA tersebut diambil dari pecahan tengkorak yang selama ini diyakini milik Hitler, yang disimpan di sebuah museum di Moskow (ibukota Rusia).

Hasil penelitian Nick itu menghidupkan lagi teori persengkokolan bahwa Hitler sebetulnya tidak mati pada tahun 1945. Abu jenazah yang ditemukan tentara Soviet di bungker di Berlin itu sebetulnya bukan abu Hitler tetapi kembarannya.

Hitler diduga melarikan diri ke Amerika Selatan dan baru mati di usia tua. Ada yang menyebut pula Hitler meninggal di Brasil, Argentina, India, dan bahkan Indonesia.

Menurut situs militariana.com, yang menyebut Hitler meninggal di Indonesia adalah dr Sosrohusodo –dokter lulusan Universitas Indonesia yang pernah bertugas di kapal yang dijadikan rumah sakit bernama ‘Hope’ di Sumbawa Besar.

Sosro menulis sebuah artikel yang menceritakan keyakinannya bahwa Hitler mati di Indonesia. Artikel itu dimuat di harian Pikiran Rakyat beberapa tahun silam, dan kemudian telah beredar lama di sejumlah situs jejaring sosial serta mailing list.

Sosro menceritakan pengalamannya bertemu dengan dokter tua asal Jerman bernama Poch di Pulau Sumbawa Besar tahun 1960. Poch adalah pimpinan sebuah rumah sakit terbesar di pulau tersebut.

Klaim yang diajukan dr Sosrohusodo jadi polemik. Dia mengatakan dokter tua asal Jerman yang dia temui dan ajak bicara adalah Hitler di masa tuanya. Bukti-bukti yang diajukan Sosrohusodo, adalah bahwa dokter tersebut tak bisa berjalan normal. Dia selalu menyeret kaki kirinya ketika berjalan.

Kemudian, kata Sosrohusodo, tangan kiri dokter Jerman itu selalu bergetar. Dia juga punya kumis vertikal mirip Charlie Chaplin, dan kepalanya gundul. Kondisi ini diyakini mirip dengan gambaran Hilter di masa tuanya –yang ditemukan di sejumlah buku biografi sang Fuhrer (sebutan populer Hitler, yang berarti pemimpin)

Saat bertemu dengannya di tahun 1960, orang yang diduga Hitler itu berusia 71 tahun. Menurut Sosrohusodo, dokter asal Jerman yang dia temui sangat misterius. Dia tidak punya lisensi untuk jadi dokter, bahkan dia sama sekali tak punya keahlian tentang kesehatan.

Keyakinan Sosro bahwa dia bertemu Hitler dan Eva Braun, membuatnya makin tertarik membaca buku dan artikel soal Hitler. Kata dia, setiap melihat foto Hitler di masa jayanya, dia makin yakin bahwa Poch, dokter tua asal Jerman yang dia temui adalah Hitler.

Keyakinannya bertambah saat seorang keponakannya, pada 1980, memberinya buku biografi Adolf Hitler karangan Heinz Linge yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh Try Budi Satria.

Usai membaca artikel-artikel tersebut, Sosro mengaku menghubungi Sumbawa Besar. Dari sana, dia memperoleh informasi dr Poch meninggal di Surabaya.

Poch meninggal pada 15 Januari 1970 pukul 19.30 di Rumah Sakit Karang Menjangan Surabaya (mungkin kini RSUD dr Soetomo) karena serangan jantung, dalam usia 81 tahun. Dia dimakamkan sehari kemudian di tempat pemakaman umum (TPU) daerah Ngagel.

Saat ke TPU Ngagel, Senin (22/2), Surya benar-benar mendapati sebuah kuburan dengan nisan bertuliskan Dr GA Poch. Tidak ada yang istimewa dari kuburan di bagian tengah TPU itu.

Makamnya seperti makam kebanyakan, yakni nisan lancip seperti lazimnya nisan muslim lainnya di makam ini. Jaraknya hanya 10 meter dari perkampungan Ngagel. Tempatnya juga saling berhimpitan dengan makam lainnya, sehingga nyaris tidak ada jalan setapak menuju makam ini, kecuali terpaksa melangkahi nisan makam-makam lain.

Tidak ada yang tahu siapa dr GA Poch yang dimakamkan di tempat itu. Arif, salah satu warga yang rumahnya berada persis di samping makam Poch bahkan tidak pernah tahu latar belakang Poch. Padahal, dia hafal siapa saja tokoh-tokoh penting yang ada di makam Ngagel.

“Yang saya ingat sepuluh tahun lalu ada laki-laki dan perempuan yang ziarah. Itu terakhir,” kata Arif.

Dia ingat tampang peziarah itu mirip orang Eropa, berambut gelap berhidung mancung. Mereka tidak bisa berbahasa Indonesia. Setelah itu, sampai kini makam tersebut tidak ada yang menjenguk.

Makam itu tampak tidak terawatt. Ketika Surya datang, makam itu tertutup ilalang. Susandi Prastono, salah satu warga lainnya mengatakan, tidak ada yang peduli dengan makam itu karena identitasnya juga tidak tertulis tidak jelas.

Memang, tulisan marmer di batu nisannya tidak lengkap. Pahatan tanggal lahir dan tanggal wafat tidak ada.

“Ada yang bilang makam ini adalah makam orang yang meninggal tahun 1970-an,” kata Susandi.

Apakah warga sekitar ini pernah dengar jika jazad di makam ini adalah Hitler, pemimpin Nazi Jerman yang legendaris?

Susandi dan Arif mengeryitkan dahi. Dia tidak pernah dengar sebelumnya jika Poch adalah Hilter kecuali kemarin setelah dikunjungi Surya dan beberapa wartawan lain.nuca/tis/daily telegraph/vivanews

Makam Keramat Godog

Terletak di Desa Lebak Agung, Kecamatan Karangpawitan. Sunan Godog dikenal dengan sebutan Prabu Kiansantang yang hidup pada abad ke 15 masehi, pada masa kerajaan yang diperintah oleh Prabu Siliwangi yang beragama Hindu. Beliau mempunyai dua anak diantaranya bernama Kiansantang (Sunan Rahmat) yang terkenal dengan kesaktiannya. Dia termasuk penyebar agama Islam di Pulau Jawa khususnya di kerajaan Padjadjaran. Setelah menyebarkan agama Islam di daerah Garut, Sunan Rahmat kembali kedaerah Godog dan menetap sampai akhir hayatnya.

Sekarang makam tersebut banyak dikunjungi oleh para peziarah dan merupakan obyek wisata makam Godog. Adapun daya tarik yang terdapat di makam Godog (Sunan Rahmat) berupa makam yang dikeramatkan dan barang pusaka peninggalan masa lalu yang dirawat dengan baik, seperti golok, keris dan yang lainnya. Barang-barang tersebut setiap setahun sekali dicuci dengan air bunga-bungaan dan digosok dengan minyak wangi supaya tidak berkarat. Biasanya dilakukan setiap tanggal 12 Mulud yang disebut upacara Ngalungsur atau panjang jimat, sekaligus merupakan atraksi wisata ritual. Untuk mencapai makam Godog diperlukan waktu 40 menit atau kira-kira 11 Km dari pusat kota.

Terdapat 7 buah makam yang terdiri dari makam Kiai Santang yang terdapat pada ruang utama, makam Sembah Dalem Sarepeun Suci, Makam Sembah Dalem Sarepeun Agung, Sembah Dalem Kholipah Agung, dan Santuwaan Marjaya Suci yang kesemuanya berada pada ruang tertutup dengan ruangan yang berbeda dengan Makam Kiai Santang Kemudian di sebelah luar terdapat makam Syek Dora dan makam Sembah Pager Jaya yang berada pada ruang terbuka dengan letak yang terpisah. Sembah Pager jaya adalah penjaga makam pertama makam Godog dan keturunannya juga merupakan juru kunci atau kuncen makam tersebut. Sesepuh juru kunci kawasan Makam Keramat Godog adalah bapak H. Ahmad Endang.

Hal yang menarik dari Makam Keramat Godog salah satunya adalah mengenai sejarah atau legendanya yang menceritakan tentang Kiansantang atau Syek Sunan Rohmat. Kiansantang menurut sejarahnya merupakan putra dari Prabu Siliwangi dari 3 bersaudara yaitu Dewi Rara Santang dan Walang Sungsang. Kiansantang lahir pada tahun 1315 Masehi di Padjadjaran yang sekarang Bogor. Pada usia 22 tahun tepatnya tahun 1337 masehi Kiansantang diangkat menjadi Dalem Bogor ke II. Dari kecil hingga dewasa yaitu sampai usia 33 tahun tepatnya tahun 1348 masehi, Prabu Kiansantang belum ada yang menandingi kegagahannya dan kesaktiannya di sejagat pulau Jawa. Prabu Kiansantang meninggalkan Padjadjaran menuju tanah Mekah untuk bertemu tandingannya yaitu Sayyidina Ali.

Setelah bertemu dengan Sayyidina Ali Kiansantang yang diganti namanya Galantrang Setra merasa terkalahkan dan enggan sehingga Galantrang Setra masuk Islam. Setelah itu Kiansantang bermaksud pulang ke Padjadjaran untuk menengok ayahnya Prabu Siliwangi dan saudara-saudaranya. Karena pada waktu itu Kiansantang belum bisa menyebarkan agama Islam dengan sempurna karena belum menguasai ajaran agama Islam beliau kembali ke Kota Mekah. Pada tahun 1362 masehi Prabu Kiansantang kembali ke tanah Jawa untuk menyebarkan ajaran agama Islam di tanah Jawa.

makam mbah priuk

Tentang Makam Habib Mbah Priok


Jakarta, CyberNews. Makam Habib Hasan bin Muhammad al Haddad atau yang dikenal sebagai Makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara, menyimpan cerita sejarah sehingga sangat dihormati warga. Bahkan, ketika pendopo makam akan dibongkar pemerintah, pengikut rela mati mempertahankannya.

Cerita yang berkembang di masyarakat Tanjung Priok, Habib Hasan merupakan salah satu tokoh yang dikenal sebagai penyiar agama Islam. Dia berasal dari Pulau Sumatera. Habib bisa sampai di tanah Batavia (Jakarta) awalnya karena perahu yang tertimpa badai ketika hendak melintas di dekat Batavia.

Tetapi, pada waktu itu Habib selamat dari amukan badai. Menurut cerita yang dipercaya masyarakat, Habib selamat karena menemukan periuk. Dengan periuk itulah habib berhasil menepi ke Batavia. Sejak itu, Habib Hasan tinggal di Batavia dan menyiarkan agama Islam di sana. Tidak lama kemudian, kawasan tempat di mana habib pernah selamat dari badai itu dinamai
Tanjung Priok.

Habib Hasan meninggal di Batavia. Untuk mengenang perjuangan habib, pengikutnya membangun makam sekaligus masjid untuk mengadakan majelis taklim. Makam di Koja ini kemudian dikenal sebagai makam Mbah Priok. Tempat itu kemudian dikenal luas. Tiap akhir pekan, sampai sekarang, sedikitnya 1.500 orang mengikuti pengajian di sana.

Sampai akhirnya timbul kasus. Bangunan pendopo makam Mbah Priok dinyatakan berdiri di atas lahan milik PT Pelindo II sehingga menyalahi aturan dan harus ditertibkan. Sudah beberapa tahun lalu, upaya penertiban pendopo akan direalisasikan. Tetapi, ahli waris makam Mbah Priok menolak keras. Sampai akhirnya, Rabu (14/4), pemerintah mengerahkan petugas untuk mengeksekusi.

Pengikut Habib Ali Zaenal Abidin bin Abdulrahman Al Idrus dan Habib Abdullah Sting, ahli waris makam Mbah Priok, tidak tinggal diam. Mereka menghadang laju petugas hingga akhirnya bentrok fisik pecah dan korban berjatuhan.

Selasa, 13 April 2010

sistem informasi manajemen perusahaan

Sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat
didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan
informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para
pemakai biasanya tergabung dalam suatu entitas organisasi formal,
seperti Departemen atau Lembaga suatu Instansi Pemerintahan yang
dapat dijabarkan menjadi Direktorat, Bidang, Bagian sampai pada unit
terkecil dibawahnya. Informasi menjelaskan mengenai organisasi atau
salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu,
apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin akan terjadi
dimasa yang akan datang tentang organisasi tersebut.
Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang,
tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar
organisasi. Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah
diolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan. Data sendiri merupakan faktafakta
yang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi
atau ada di dalam atau di lingkungan fisik organisasi. Data tidak dapat
langsung digunakan untuk pengambilan keputusan, melainkan harus
diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan dalam
pengambilan keputusan.
Informasi harus dikelola dengan baik dan memadai agar memberikan
manfaat yang maksimal. Penerapan sistem informasi di dalam suatu
organisasi dimaksudkan untuk memberikan dukungan informasi yang
dibutuhkan, khususnya oleh para pengguna informasi dari berbagai
tingkatan manajemen. Sistem informasi yang digunakan oleh para
pengguna dari berbagai tingkatan manajemen ini biasa disebut sebagai:
Sistem Informasi Manajemen.
Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu:
aktivitas masukan (input), pemrosesan (processing), dan keluaran
(output). Tiga aktivitas dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan
organisasi untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis
permasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru. Masukan
berperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data), baik yang
diperoleh dari dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi.
Pemrosesan berperan untuk mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk
yang lebih memiliki arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan untuk mentransfer
informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitasaktivitas
yang akan menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkan
umpan balik (feedback), yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan di
tahap input berikutnya.
Dewasa ini, sistem informasi yang digunakan lebih berfokus pada sistem
informasi berbasis komputer (computer-based information system).
Harapan yang ingin diperoleh di sini adalah bahwa dengan penggunaan
teknologi informasi atau sistem informasi berbasis komputer, informasi
yang dihasilkan dapat lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu,
sehingga pengambilan keputusan dapat lebih efektif dan efisien.
Sistem informasi manajemen


Untuk dapat memahami dengan jelas mengenai konsep sistem informasi manajeman (SIM), penting untuk mengtahui konsep dasar dari sistem informasi berikut hubungannya dengan aktifitas manajemen yang menyertainya.

Dalam sistem informasi diperlukan klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.

Bahasan sistem informasi tidak selalu melibatkan komputer. Persoalannya bukan mengenai dipakai atau tidaknya komputer, tetapi dititikberatkan pada bagaimana berbagai proses yang berlangsung akan dikomputerisasikan. Sehingga timbulah sistem informasi berbasis komputer. Sistem informasi berbasis komputer adalah sistem informasi yang lat bantunya menggunakan komputer untuk efektivitas sistem atau organisasi. Pada sistem informasi berbasis komputer, subyek utama dari sistem tetaplah manusia yang mengetahui dengan tepat kebutuhan informasi, dan mengambil keputusan, bukanlah komputernya, yang hanya sebagai subsistemnya saja.

Sistem Pelaporan Manajemen

Tujuan utama dari sistem pelaporan manajemen adalah menyampaikan laporan periodik yang diperlukan dalam pengambilan keputusan oleh manajer. Tiga macam informasi yang diperlukan oleh pengambilan keputusan antara lain :
1. Informasi-informasi yang diperlukan untuk mengendalikan penggunaan sumber-sumber
2. laporan-laporan yang berhubungan dengan keefktifan pencapaian tujuan sebagai fungsi dari penggunaan sumber-sumber
3. laporan-laporan yang berhubungan dengan efesiensi dari operasi dan pengelolaan sumber-sumber

Struktur dari manajemen sistem pelaporan akan mengikuti struktur dari proses manajemen, dan tingkat detail laporan tergantung pada tingkat delegasi wewenang dan tanggungjawab.

Fungsi Sistem Informasi Manajemen

Didalam SIM ini terdapat beberapa fungsi yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan, diantaranya :
• Pencarian data
• Penginformasian data kepada user (dapat berupa report text, dalam bentuk tabel, atau dalam bentuk grafik)
• Penyimpanan data

Dengan adanya SIM ini, sebuah perusahaan mengharapkan suatu sistem yang dapat bekerja secara cepat dan akurat sehingga produktivitas kerja di perusahaan lebih meningkat. Yang perlu diingat bahwa jangan sampai keberadaan sistem tersebut justru menimbulkan masalah baru didalam perusahaan.

Setelah diperkenalkan konsep pemograman visual, sebuah SIM dapat dibuat dengan mudah dan pihak pengguna pun tidak mengalami kesulitan untuk mengoperasikannya.
Bahasa pemograman yang digunakan dalam perancangan SIM pada tugas akhir ini adalah PHP. Sedangkan bahasa pendukung bagi program yag dibuat adalah MySQL, yaitu sebuah bahasa pemograman yang digunakan dalam sebuah konsep database.

Minggu, 11 April 2010

Arti dari adobe photoshop

Photoshop adalah standar profesional dalam digital imaging, dengan pilihan tanpa henti gambar alat, filter, dan warna-penyesuaian kemampuan untuk memanipulasi item di hampir dengan cara apapun. Originally designed for bitmap images, Photoshop lets you create eye-catching typography by placing text on paths or within shapes, perform shadow and highlight correction, explore expanded color-matching features, parlay efficient layer comps, and preview, search, and share images. Awalnya dirancang untuk gambar bitmap, Photoshop memungkinkan Anda membuat tipografi yang menarik dengan menempatkan teks pada jalur atau dalam bentuk, bayangan dan melakukan koreksi menyorot, mengeksplorasi memperluas fitur warna yang cocok, parlay comps lapisan efisien, dan preview, cari, dan berbagi foto. Oh, and it's also the premiere program for managing home digital printing. Oh, dan juga program premier untuk mengelola rumah digital printing.

CS3 Extended includes support for rendering and integrating 3D images into 2D composites and video layer editing. CS3 Extended termasuk dukungan untuk rendering dan mengintegrasikan gambar ke dalam komposit 2D 3D dan video editing lapisan. There's also a greatly modified help menu to take the edge off your learning curve, with built-in how-to's on Preparing Art for Other Applications, Printing Photos, Working with Color and Type, and more. Ada juga menu bantuan sangat dimodifikasi untuk menghilangkan kegembiraan kurva belajar Anda, dengan built-in how-to di Mempersiapkan Seni untuk Aplikasi lainnya, Percetakan Foto, Bekerja dengan Warna dan Jenis, dan banyak lagi. From simply lightening dark photos to improving color and contrast, to adding objects or people that weren't originally in the picture, Photoshop is an excellent tool whose innovative features meet any professional need. Dari hanya keringanan foto gelap untuk memperbaiki warna dan kontras, untuk menambahkan objek atau orang yang tidak awalnya dalam gambar, Photoshop adalah alat yang sangat baik fitur inovatif yang memenuhi kebutuhan profesional.

Though it's an excellent software tool, the trial version demands a lot of download time, hard drive space, and RAM for rendering and other heavy tasks. Meskipun ini merupakan perangkat lunak yang sangat baik, tuntutan versi trial banyak waktu download, ruang hard drive, dan RAM untuk rendering dan tugas berat lainnya. However, the trial is fully functional, letting you edit, save, print, and export files, making it easier to assess this expensive product. Namun, sidang sepenuhnya fungsional, membiarkan Anda mengedit, menyimpan, mencetak, dan file ekspor, sehingga lebih mudah untuk menilai mahal produk ini. Keep in mind that Photoshop has a steep learning curve, so great results take time and training. Perlu diketahui bahwa Photoshop memiliki kurva belajar yang curam, hasil yang begitu besar membutuhkan waktu dan pelatihan.